Allah SWT berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَآءَ لَجَعَلَهُۥ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا
“Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk,”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 45)
ثُمَّ قَبَضْنٰهُ إِلَيْنَا قَبْضًا يَسِيرًا
“kemudian Kami menariknya (bayang-bayang itu) kepada Kami sedikit demi sedikit.”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 46)
Sudah sejak lama para ilmuwan menjelaskan bahwa posisi Bumi tidak tegak lurus dalam tata surya, namun miring sekitar 23,44 derajat. Kondisi inilah yang menyebabkan perubahan musim di sejumlah benua.