About

Al Quran bukan hanya sebuah buku pelajaran melainkan lebih dari itu. Kalau buku pelajaran biasanya hanya terbatas kepada suatu bidang disiplin ilmu saja Al Quran merupaka buku petunjuk yang universal, Al Quran sebagai pelajaran yang menjelaskan segala sesuatu dengan jelas.

Didalam QS. Ya-Sin 36: Ayat 69, Allah SWT berfirman:

وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنۢبَغِى لَهُۥٓ ۚ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ وَقُرْءَانٌ مُّبِينٌ

“Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas,“

Dari Al Quran banyak terlahir ilmuwan ilmuwan Islam yang sekaligus menguasai berbagai bidang disiplin ilmu. Seperti Ibnu Sina (Optik, kedokteran dsb)

Berbeda dengan ilmuwan kontemporer kebanyakan merupakan ilmuwan yang menguasai disiplin ilmu tertentu. Seperti bidang Fisika Einstein, Schrödringer, dsb.

Motivasi.

Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh berkata,

Menyebarkan ilmu adalah ibadah dan jihad, Allah Jalla Jalaluhu memerintahkan NabiNya yang pada waktu itu berada di Mekkah untuk berjihad kepada kaum musyrikin (orang-orang yang mempersekutukan Allah Jalla Jalaluhu) dengan ilmu.

Allah Jalla Jalaluhu berfirman di Al-Furqon/25 : 52

فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا

“Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar”

Yaitu berjihad “ dengan ilmu” dan “dengan Al-Qur’an”. Dengannya kebaikan dan pengaruh akan menetap.

Penuntut ilmu itu mempengaruhi dan menyebarkan kebaikan, oleh karena itu dalam hadits disebutkan.

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ

“Keutamaan seorang yang berilmu atau ahli ibadah adalah sebagaimana keutamaanku atas orang yang terendah dari kalian”.

Didalam Al Quran terdapat tanda tanda kekuasaan Allah S.W.T.

Allah SWT berfirman:

QS. Al-A’raf 7: Ayat 58

“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.“

QS. Fussilat: 53.

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

QS. Taa-Haa: 23.

untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar,

Hikmah dari Allah S.W.T.

QS. Al-Furqan: Ayat 52:

فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِينَ وَجٰهِدْهُمْ بِهِۦ جِهَادًا كَبِيرًا
Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.

كَمَآ أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنْكُمْ يَتْلُوا عَلَيْكُمْ ءَايٰتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ

Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Quran) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.

[QS. Al-Baqarah: Ayat 151]

فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُ ۥ دُ جَالُوتَ وَءَاتٰىهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ ۥ مِمَّا يَشَآءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعٰلَمِينَ
Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud membunuh Jalut. Kemudian, Allah memberinya (Dawud) kerajaan, dan Hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.

[QS. Al-Baqarah: Ayat 251]

يُؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَآءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِىَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُولُوا الْأَلْبٰبِ
Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 269]

الٓر ۚ تِلْكَ ءَايٰتُ الْكِتٰبِ الْحَكِيمِ
Alif Lam Ra. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh hikmah.
[QS. Yunus: Ayat 1]

Perumpamaan dalam Al Quran. Dengarkanlah Al Quran.

QS. Al-Kahf 18: Ayat 54

“Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.”

QS. Al-Hajj: Ayat 73

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۥ ٓ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۥ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَّا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah.”

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِى هٰذَا الْقُرْءَانِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكَانَ الْإِنْسٰنُ أَكْثَرَ شَىْءٍ جَدَلًا
wa laqod shorrofnaa fii haazal-qur`aani lin-naasi ming kulli masal, wa kaanal-insaanu aksaro syai`in jadalaa

“Dan sesungguhnya Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur’an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 54)

******

Copy dan Paste.

Dalam menulis sesuatu, seperti skrips, penelitian, disertatasi dsb.nya, terkadang tidak dapat dihindari kita harus meng Copy karya tulisan orang lain. Hal ini disebabkan karena antara lain:

• Karena memang karya asli penemunya yang tidak dapat kita klaim sebagai milik kita.
• Ketidak mampuan kita untuk melakukan penelitian sendiri, disebabkan biaya yang tinggi, keterbatasan teknologi serta pengetahuan dsbnya yang tidak memungkinkan.
• Masih banyak lagi alasan lain.

Untuk menhindari kejahatan akademik seperti plagiat perlu dicantumkan asal usul dari kutipannya.