Tag

, ,

image

AIR itu jernih dan air merupakan salah satu benda yang di ciptakan Allah untuk mahluk-Nya. Di dalam air ini banyak memiliki kegunaan dan fungsi yang luar biasa. Salah satunya adalah menjaga kesehatan kita dan cara untuk menjaga kesehatan secara alami dan Islami sekaligus adalah memperbanyak minum air. Kenapa harus meminum air? karena ternyata kalau kita renungkan lebih seksama terhadap tubuh kita – dan ini merupakan perintah Allah-ternyata kita dapatkan bahwa air merupakan komponen terbanyak dalam tubuh kita, bahkan ketika masih janin, kandungan air dalam tubuh hampir mendekati 100 persen.
image

Kemudian setelah lahir kandungan air dalam tubuh mulai berkurang menjadi 80 persen, kemudian ketika dewasa menjadi 70 persen, dan ketika sudah lanjut usia bisa menjadi 50 persen. Fenomena semacam ini sudah dijelaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاء بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

“ Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Qs Al Furqan : 54)

Kita kembali lagi ke Bumi….

Di dalam Al Qur’an banyak ayat yang menerangkan bahwa Bumi ini akan mati kalau tidak ada air, kehidupan di atas Bumi ini juga akan punah kalau tidak ada setetes airpun di permukaannya.

Kalau anda tidak percaya, coba lihat di daerah-daerah tandus di Afrika, sebanyak 25 juta jiwa melayang akibat kekeringan. Bahkan bantuan yang berupa 1,5 juta sapi, kambing dan domba yang diberikan kepada penduduk dilaporkan banyak yang mati karena kekeringan. PBB sendiri telah memprediksi sekitar 20 juta orang lainnya akan menghadapi bencana kelaparan akibat kekeringan di wilayah-wilayah seperti Kenya, Somalia dan Ethiopia. Menurut Wakil Direktur Kemanusiaan “Oxfam”, Jeremy Loveless bahwa hujan adalah harapan terakhir dari banyak orang. Subhanallah, bukanlah jauh-jauh sebelumnya Allah telah menjelaskan hal itu kepada umat manusia bahwa air adalah sumber kehidupan manusia di muka bumi ini, kalau tidak ada air maka tidak ada kehidupan.

Kalau saja orang-orang Afrika tersebut memahami Al Qur’an, tentunya mereka akan berharap kepada Allah swt. Kalau saja seorang Loveless membaca al Qur’an, dia akan tahu bahwa Allah-lah Yang menurunkan air hujan agar bumi bisa hidup, darinya akan tumbuh pohon-pohon yang berbuah dan daun-daunnya pun bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Dengan air itulah Allah menghidupkan bumi dan menghidupkan seluruh makhluq yang hidup di dalamnya. Allah swt berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاء اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Fushilat : 39)

Jenis Jenis Air di Bumi : Tanah, Permukaan, Air Angkasa dan Manfaatnya.

Sumber daya air sangatlah banyak karena hampir 70 persen muka bumi tertutupi air, namun sayangnya sebagian besar berbentuk air laut yang kurang baik jika digunakan untuk keperluan hidup manusia. Air laut mengambil bagian sekitar 97 persen dari total keseluruhan air dunia serta hanya 3 persen air tawar dan dari 3 persen itupun 70 persen berbentuk es, 30 persen lainnya ada di danau, sungai, air permukaan dan air dalam tanah.

Dapat dibayangkan betapa sedikitnya air tawar itu, terlebih untuk air tanah yang jumlahnya sangat terbatas. Banyaknya populasi manusia saat ini tidak sebanding dengan pasokan air tawar yang benar benar bersih dan murni. Untuk itulah banyak orang berusaha mencari sumber air yang masih terjaga kelestarian dan kemurnian, dan air tanah menjadi pilihan favorit karena selain murni, tidak adanya biaya tambahan untuk mendapatkannya atau bahkan bisa dikatakan gratis.

Seperti yang diketahui sebelumnya air tersebar dimana saja, tidak hanya terkonsentrasi di lautan, di daratan pun dijumpai air meskipun jumlahnya relatif sedikit jika dibandingkan dengan total air keseluruhan. Berdasarkan letak dan asalnya air secara umum dikelompokan menjadi 3 yakni air permukaan, air angkasa dan air tanah dan berbagai jenis jenis air..

Air Permukaan

Jenis air permukaan merupakan air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi dikarenakan tidak mampu terserap kedalam tanah dikarenakan lapisan tanahnya bersifat rapat air sehingga sebagian besar air akan tergenang dan cenderung mengalir menuju daerah yang lebih rendah, air permukaan seperti inilah yang sering disebut dengan sungai (Baca : Fungsi air hujan & Jenis jenis hujan).

Pada umumnya, air permukaan mengalami pengotoran selama mengalir diatas permukaan seperti bercampur dengan lumpur, sisa daun dan batang kayu serta kotoran lainnya. Tingkat pengotoran air permukaan tergantung dari daerah yang dialirinya, jika di daerah urban/ perkotaan, air permukaan berkualitas sangat buruk karena sudah tercampur dengan bahan bahan kimia, sementara itu jika air permukaan pada hutan cenderung mengandung bahan bahan anorganik alamiah seperti air yang sudah tercampur humus dan sisa pelapukan organik seperti daun, batang pohon dan akar. Air permukaan terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Air Sungai

Merupakan jenis air permukaan dengan tingkat kekotoran yang sangat tinggi. Paling sering digunakan oleh manusia seperti untuk irigasi, transportasi dan untuk pemenuhan kebutuhan lainnya. Karena derajat pengotorannya begitu tinggi sehingga dalam penggunaan-nya untuk air minum perlu melewati proses pengolahan yang sempurna sehingga dapat di konsumsi secara aman (baca Manfaat sungai).

Pada daerah hulu sungai umumnya memiliki kualitas air yang jauh lebih baik, sehingga tidak memerlukan proses rumit dalam pengolahannya untuk menjadi air minum. Masyarakat yang tinggal di daerah hulu sungai lebih memilih menggunakan air sungai, dibandingkan dengan air tanah karena perbedaan kualitas antara keduanya tidak begitu mencolok.

2. Air Danau/Telaga

Air permukaan yang mengalir dan menemukan sebuah cekungan akan membentuk danau jika cekungan tanah dalam skala besar atau jika cenkungan berskala kecil maka akan membentuk telaga. Danau biasanya memiliki sumber air dari sungai ataupun mata air (pada danau di dataran tinggi) dan memiliki aliran keluar.

Sedangkan Telaga dan rawa umumnya lebih disebabkan oleh air hujan yang tergenang di suatu cekungan tanah dan tidak memiliki aliran keluar, hal inilah yang menyebabkan kenapa air rawa berwarna. Kandungan zat zat organik yang tinggi misalnya humus tanah yang sudah terlarut menjadikan air berwarna kuning coklat.

Karena tingkat pembusukan bahan organik begitu tinggi dan sedikitnya jumlah air menyebakan kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) akan tinggi juga ditengah tingkat kelarutan kandungan oksigen pada air rawa yang begitu rendah. Pada beberapa kasus akan dijumpai alga/ lumut pada permukaan air telaga/rawa jika kondisi sinar matahari dan kadar Co2 yang memadai.

Jadi ketika ingin memanfaatkan air rawa haruslah berhati hati dengan hanya mengambil air sampai kedalaman tertentu saja, supaya endapan Besi dan Mn tidak ikut terbawa. Jikalau seandainya terbawa maka, harus kembali diendapkan lagi. Akan lebih baik lagi jika memakai filter air sehingga lumut atau alga dapat terpisah dengan sempurna (Baca : Fungsi Danau).

3. Air Laut

1/3 luas bumi adalah lautan, zona laut merupakan zona terluas di bumi, setiap orang tentu mengetahui laut. Air laut merupakan penyumbang air terbesar di Bumi. Air laut memiliki rasa yang sangat asin. Namun sumber air lainnya sebenarnya dapat kita simpulkan berasal dari laut. (Baca juga : fungsi batas kelautan ZEE & Manfaat pasang surut air laut)

Air Angkasa

yaitu air yang asalnya dari udara atau atmosfer yang jatuh ke permukaan bumi. Perlu diketahui bahwa komposisi air yang yang terdapat di lapisan udara bumi berkisar 0.001 persen dari total air yang ada dibumi. Menurut bentuknya air angkasa terbagi lagi menjadi:
1. Air Hujan

Matahari berperan dalam mendorong proses terjadinya penguapan uap air yang ada di permukaan bumi naik hingga atmosfer. Disanalah uap air akan mengalami kodensasi sehingga berubah wujud menjadi titik air yang akan semakin berat dan akhirnya jatuh kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Namun ada juga titik air yang sebelum sampai ke bumi sudah menguap lagi, ini disebut dengan Virga.

Saat terjadinya Virga maka proses penjenuhan udara akan berlangsung, semakin lama udara akan mencapai titik jenuh maksimum sehingga terjadinya hujan. Air hujan umumnya memiliki tingkat PH yang rendah sehingga cenderung bersifat asam dan tekstur lunak karena tidak mengandung garam dan zat zat mineral lainnya.

Proses kodensasi yang berlangsung pada daerah pengunungan yang udaranya belum terkena polutan maka akan menghasilkan air hujan dengan PH mendekati normal. Namun jika proses kodensasi terjadi pada daerah dengan tingkat polutan tinggi seperti daerah perkotaan dan industri maka PH air hujan nya akan rendah sehingga sering disebut dengan istilah hujan asam. (Proses terjadinya hujan)

2. Air Salju

Memiliki karakteristik yang sama dengan air hujan, hanya saja karena suhu udara disekitar yang lebih rendah sehingga titik air berubah menjadi es dan jatuh kembali ke bumi dalam bentuk kepingan es bertekstur lembut yang sering disebut dengan salju. Saat jatuh ke permukaan bumi yang suhunya sekitar 0 derajat Celcius maka salju akan meleleh dan menjadi pecahan kecil yang dinamakan kepingan salju.

3. Air Es

Proses pembentukan-nya sama dengan air hujan dan salju, hanya saja udara saat terjadi kodensasi lebih dingin lagi sehingga membentuk butiran es yang ukurannya bervariasi. Sebenarnya Es dapat terbentuk pada suhu yang lebih tinggi asalkan tekanan udara saat itu juga tinggi. Jika tekanan udara sangat rendah, terkadang air belum berubah menjadi es meskipun bersuhu dibawah 0 derajat Celcius.

Air Tanah

لَهُ ۥ  مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى
Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di Bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
[QS. Ta Ha: Ayat 6]

Merupakan segala macam jenis air yang terletak dibawah lapisan tanah. Menyumbang sekitar 0.6 persen dari total air di bumi. Hal ini menjadikan air tanah lebih banyak daripada air sungai dan danau bila digabungkan maupun air yang terdapat di atmosfer. Air tanah dapat dikelompokkan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.

Umumnya masyarakat lebih sering memanfaatkan air tanah dangkal untuk keperluan dengan membuat sumur hingga kedalaman tertentu. Rata rata kedalaman air tanah dangkal berkisar 9 hingga 15 meter dari bawah permukaan tanah. Meskipun volume-nya tidak sebanyak air tanah dalam, namun sudah sangat mencukupi segala kebutuhan seperti untuk air minum, mandi dan mencuci.

Banyak atau sedikitnya air tanah dangkal tergantung dari seberapa besar atau banyak air yang terserap tanah, jadi pada kondisi kemarau maka pasokan air tanah dangkal ini akan jauh menurun sehingga tidak mengeluarkan air lagi. Secara fisik air tanah dangkal jernih dan bening, hal itu terjadi akibat proses penyaringan di setiap lapisan tanah. Namun kandungan zat kimia seperti garam gara, terlarut.

Pengelompokan Air Tanah Menurut Letaknya

Seperti yang telah diketahui bahwa tanah tersusun atas beberapa lapisan hingga mencapai lapisan tanah kedap air dan batuan. Dan air tanah pun sebenarnya tersebar di semua lapisan tersebut dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan air tanah pada lapisan lain. Secara fisik tidak ada yang berbeda, namun jika dilihat dari kandungan/ komposisi kimia jelas berbeda. Berdasarkan letaknya air tanah terbagi menjadi beberapa jenis seperti berikut:

1. Air Tanah Freatik

Merupakan air tanah dangkal yang berada tidak jauh dari permukaan tanah. Cara mendapatkan air tanah freatik sangatlah mudah, cukup dengan membuat sumur hingga kedalaman antara 9 hingga 15 meter biasanya sudah muncul airnya. Air tanah dangkal umumnya bening, namun pada beberapa tempat air tanah freatik ini dapat juga tercemar seperti memiliki kandungan Fe dan Mn yang tinggi. Karena rentan tercemar, maka untuk itu pembuatan sumur pun harus mengikuti kaidah yang dianjurkan seperti:

Tembok harus diberikan hingga kedalaman 3 meter dari permukaan tanah supaya pengotoran air sumur oleh air yang berasal dari permukaan dari dihindari. Jika tidak ada tembok bisa saja air kotor pemukaan menyerap dan masuk secara langsung kedalam sumur tanpa melewati penyaringan dari beberapa lapisan tanah.
Di sekeliling sumur, pada jarak sekitar 2 meter dari bibir sumur harus dibangun lantai rapat/ keramik, hal ini bertujuan supaya air permukaan yang kotor, misalnya bekas mandi dan mencuci tidak terserap kedalam sumur kembali.
Pada lantai tersebut harus dilengkapi dengan saluran pembuangan air yang terpadu sehingga air kotor tidak terlalu lama tergenang di sekitar sumur. Saluran-nya pun harus kokoh dan tidak ada yang rusak, jika ada saluran yang struktur nya rusak terlebih lokasinya dekat sumur maka air akan terserap kembali ke sumur.

2. Air Tanah Dalam (Artesis)

Terletak dibawah lapisan tanah kedap air pertama, untuk mengambil air tanah dalam tidak semudah air tanah dangkal. Air Artesis terletak pada kedalaman antara 80 meter hingga 300 meter dari permukaan tanah. Sehingga untuk mendapatkan air tanah dalam ini harus mengunakan pompa air kapasitas besar dan tidak bisa menggunakan pompa air biasa. Namun jika tekanan air tanah dalam ini besar maka air akan keluar dengan sendirinya, yang disebut dengan sumur artesis.

Untuk kualitas air tanah dalam jauh lebih baik jika dibandingkan dengan air tanah dangkal/ freatik. Hal ini dikarenakan telah mengalami penyaringan yang sempurna dan air tanah artesis biasanya bebas bakteri sehingga dapat langsung diminum.

Air tanah Artesis bisa dijadikan solusi terhadap kekeringan. Jika pada musim kemarau panjang, biasanya sumur/ air tanah dangkal mengering, namun tidak halnya dengan air tanah dalam yang mana debit airnya cenderung stabil. Permasalahan yang kerap dihadapi adalah cukup mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk membuat sumur artesis tersebut.

3. Air Tanah Meteorit (Vados)

Merupakan air tanah yang berasal dari hujan/ presipitasi yang mana sebelumnya terjadi proses kodensasi air di atmosfer dan tercampur dengan debu meteor. Perlu diketahui sebelumnya bahwa setiap saat sebenarnya meteor berukuran kecil bergesekan dengan atmosfer dan habis sebelum mencapai permukaan bumi.

Meteor yang bergesekan dengan atmosfer maka akan berpijar dan terbakar sehingga sering disebut bintang jatuh. Hasil pembakaran meteor tadi tentu saja akan menghasikan abu yang pada akhirnya masuk kedalam lapisan troposfer dan bercampur dengan awan yang mengandung titik air. Air Vados mengandung air berat (H3) dan terdapat tritium (suatu unsur yang berasal dari debu meteor) didalamnya sehingga sering disebut dengan air tua.

4. Air Tanah Magma (Juvenil)

Merupakan air yang terbentuk secara kimiawi didalam tanah karena intrusi dari magma pada kedalaman tertentu. Biasa ditemukan pada daerah didekat gunung berapi. Air Juvenil muncul ke permukaan bumi dalam bentuk air panas atau jika tekanan didalamnya sangat tinggi air juvenil bisa menjadi Geyser.

Karena terletak di dekat gunung berapi atau dapur magma, maka terkadang air juvenil juga mengandung kadar belerang yang tinggi, jika selama pembentukannya melewati batuan belerang/ sulfur. Namun jika tidak melewati struktur batuan belerang saat proses perjalanan ke permukaan bumi, maka air juvenil seperti air biasanya hanya saja bersuhu panas.

5. Air Konat (Tersengkap)

Merupakan air tanah yang terjebak didalam batuan selama ribuan tahun hingga jutaan tahun sehingga sering disebut dengan air purba. Umumnya memiliki kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan air laut dan tercampur dengan senyawa/ mineral dari batuan yang melingkupinya dalam waktu lama. Air konat pada mulanya sama seperti air tanah pada umumnya, namun karena pengaruh geologi sehingga terperangkap di antara batuan sedimen di dekat gunung. Terperangkap dalam waktu yang sangat panjang menyebabkan air konat ter-mineralisasi secara sempurna.

Demikianlah penjelasan mengenai pengelompokan air berserta jenis jenis air. Setelah membaca artikel ini diharapkan kita akan semakin paham dan mengerti serta dapat membedakan jenis jenis air khususnya air yang terletak didalam permukaan bumi. Semoga artikel ini dapat berguna dan menambah wawasan bagi setiap pembaca.

(

Sumber:
Ilmugeographi.

)

Setelah kita berbicara tentang Langit, dan menjelajahi Bumi, serta mau mengakui fakta-fakta di atas, sekarang marilah kita berbicara tentang makhluq hidup yang tinggal di atas permukaan bumi ini. Tentunya pembicaraan pertama adalah makluq hidup yang bernama manusia, yaitu kita sendiri.

Kita renungkan terlebih dahulu firman Allah swt sebagai berikut :

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاء بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا

“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Qs. Al Furqan : 54)

Ayat di atas secara tegas dan gamblang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari air. Tetapi maksud air di sini apa? apakah air mani atau air secara umum? Kedua-duanya benar, agar anda yakin, coba lihat tafsir al Jami li-Ahkami al-Qur’an, karya imam al Qurtubi ( 7/40 )

Apa yang ditulis oleh para ahli tafsir memang benar dan faktanya memang demikian bahwa manusia diciptakan dari air mani dan sangat banyak sekali ayat-ayat al Qur’an yang menerangkan hal tersebut, oleh karena itu, saya tidak perlu menyebutkannya di sini, anda bisa mencarinya sendiri.

Di sisi lain, ternyata ditemukan juga bahwa komponen yang paling dominan di dalam diri manusia adalah air. Untuk menambah keyakinan akan hal ini, marilah kita lihat komponen tubuh manusia secara ilmiyah sebagai berikut :

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa di saat manusia masih berupa janin, didapatkan kandungan air dalam tubuhnya hampir mendekati 100 persen, kemudian setelah lahir, kandungan air dalam tubuh mulai berkurang menjadi 80 persen, kemudian ketika dewasa menjadi 70 persen, dan ketika sudah lanjut usia bisa menjadi 50 persen. Kalau kita hitung secara rata-rata, berarti di dalam tubuh manusia 75%-nya terdiri atas air. Otakpun demikian 74,5% -nya terdiri dari air. Begitu juga darah 82%-nya terdiri dari air. Bahkan tulang yang keras pun ternyata mengandung 22% air.

Ayat dan fakta-fakta medis di atas mengisyaratkan kepada kita semua, bahwa kalau kita ingin hidup yang lebih sempurna dan lebih sehat, hendaknya kita mengkomsumsi air dalam jumlah yang cukup, baik untuk diminum, atau untuk membersihkan diri dan lingkungan, maupun untuk bersuci.

Bukan saja di dalam hidup ini, bahkan di dalam masalah ibadah mahdhah, seperti sholat, membaca al qur’an, thowaf, khutbah, adzan dan lain-lainnya, jika ingin sempurna, maka harus di dukung dengan air , ingin bukti?

Coba anda buka buku-buku fiqih, ketika anda membuka bab pertama, pasti anda dapatkan tertulis di dalamnya “Bab Air“. Para Fuqaha menjelaskan alasan mereka selalu mendahului pembahasan fiqih dengan bab air. Mereka mengatakan bahwa ibadah sholat yang merupakan ibadah paling penting di dalam kehidupan manusia, tidaklah akan diterima oleh Allah kecuali kalau orang yang sholat tersebut telah bersuci dari najis dan hadast, dan hal ini tidak akan terwujud kecuali dengan menggunakan air.

Oleh karenanya, seorang muslim harus mengetahui seluk beluk air, manakah air yang boleh dipakai untuk bersuci, dan manakah air yang tidak boleh untuk bersuci. Bagaimana cara bersuci tersebut dan lain-lainnya. Sekarang anda sudah percaya kan?

Kita kembali lagi ke manusia ….

Para ahli menjelaskan bahwa air di dalam tubuh manusia merupakan komponen utama sel, jaringan, dan organ tubuh. Penurunan total cairan tubuh bisa menyebabkan penurunan volume cairan, baik intrasel maupun ekstrasel, yang semuanya dapat berimbas pada kegagalan organ, bahkan kematian.

Selain itu, air diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran nafas, usus, penyakit kewanitaan, bahkan bisa mengobati penyakit stroke. Seseorang yang mandi pada pagi hari dengan air, maka peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar, produksi sel darah putih dalam tubuh akan meningkat, begitu juga produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita ikut meningkat juga, serta memberikan kekebalan terhadap virus.

Fakta di lapangan menyebutkan bahwa seseorang dapat bertahan hidup selama 45-65 hari hanya dengan minum air (tanpa makan). Saya teringat pada kejadian prahara gunung Lawu yang menelan korban puluhan santri salah satu pesantren di Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1989-an, pasalnya mereka tersesat dalam hutan dan tidak bisa kembali ke perkemahan lagi. Ajaibnya, dua orang diantara mereka, ternyata masih bisa mempertahankan hidup selama beberapa minggu lamanya tanpa makan, mereka berdua hanya mengandalkan air hujan yang menggenang di tanah. Subhanallah…

Sampai sekarang jika mendengar orang terserang penyakit demam, atau sekedar pegal-pegal di badannya, saya selalu menyuruhnya untuk memperbanyak minum air. (Tetapi jangan banyak sekali, nanti malah sakit bahkan mati, ingat kisah tentara Thalut) Kadang orang tersebut malas untuk minum air banyak, dengan alasan nanti akan buang air kecil terus. Saya katakan, justru dengan banyak buang air kecil itu, penyakit-penyakit dalam tubuh kita akan keluar bersamaan dengan air kencing tersebut.

Bukan itu saja, air kencing yang keluar itu akan membilas saluran kemih, termasuk kuman-kuman yang ada di dalamnya. Jika air kemih ditahan, maka kuman-kuman tersebut akan naik sampai kandung kencing, bahkan kadang-kadang sampai ke ginjal, dan menyebabkan infeksi kandung kencing atau infeksi ginjal. Maka bersyukurlah anda masih bisa kencing, betapa banyak dari saudara-saudara kita yang tidak bisa kencing kecuali dari perut atau dari organ tubuh lainnya yang sudah dibedah, kasihan kan? maka sekali lagi bersyukurlah.

Bahkan saya sering mendapatkan orang yang hobinya menahan air kencing, akhirnya mendapatkan berbagai keluhan di dalam dirinya, diantaranya adalah : dia akan lebih rentan terkena infeksi saluran kemih, sebagaimana dijelaskan di atas. Yang kedua, rentan timbulnya batu saluran kemih. Air kencing mengandung berbagai macam zat dan mineral, yang jika mengendap lama akan membentuk batu. Mula-mula batu tersebut berukuran kecil, semakin lama semakin membesar. Batu tersebut lebih mudah terbentuk pada orang yang mempunyai kebiasaan menahan kencing. Kalau anda sudah mengetahu fakta-fakta seperti ini, maka bergembiralah kalau anda sering kencing.

Saya pernah punya teman Indonesia yang sama-sama belajar di Mesir. Kalau dilihat bodinya, dia cukup kuat dan kekar, tetapi dia mengeluhkan lututnya sering sakit, kadang sulit untuk berjalan. Ketika saya tanya penyebabnya, dia menjawab bahwa dirinya senang berjalan kaki jika bepergian, dan kebiasaan ini cukup bagus, tetapi yang disayang kan orang tersebut jarang minum air, akibatnya terkena pada persendian lutut.

Selama ini, kepala saya kadang terasa pusing sebelah, saya berusaha mencari penyebabnya dan terapi apa yang tepat untuk mengobatinya. Suatu ketika, saya membaca buku kesehatan, dan secara tidak sengaja saya menemukan cara pengobatan pusing ternyata dengan air.

Sakit kepala terjadi akibat kekurangan asupan oksigen dan makanan, atau keterlambatan pasokan nutrisi, ini dampak dari kelelahan, turunnya stamina, terlambat makan, stress dan lain-lain. Maka penanangannya adalah dengan mandi air hangat karena akan melemaskan otot-otot yang kaku dan tegang. Minum air yang banyak setidaknya delapan gelas setiap harinya, boleh juga dengan minum jus buah, seperti tomat. Mengkompres dahi dan leher bagian belakang dengan kain hangat.

Salah satu anak saya sering mengeluh karena susah buang air besar alias sembelit…cara penangannya adalah dengan minum air yang banyak, paling tidak 2 liter atau 8 gelas perhari. Karena minum air tersebut akan membantu proses pencernaan makanan, yaitu melunakkan dan melarutkan makanan, sehingga sari-sari makanan tersebut mudah terserap dan ampas makanan tidak mengeras.

Sebenarnya masih banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan air,

Dari berbagai sumber.

______________fortsetzung_____________

Yang lebih mengejutkan lagi, kalau kita perhatikan bumi yang kita tempati ini, ternyata komponen yang terbanyak adalah air, bukankah lautan luasnya 3 kali lipat dari daratan? Sungguh Maha Benar Allah, jauh-jauh sebelumnya telah menyatakan hal ini di dalam salah satu firman-Nya :

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“ Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman? “ (Qs Al Anbiya ‘ : 30)

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa kalau kita ingin hidup yang lebih sempurna dan lebih sehat – menurut isyarat ayat di atas – hendaknya kita mengkomsumsi air dalam jumlah yang cukup, baik untuk diminum, atau untuk membersihkan diri dan lingkungan, maupun untuk bersuci.

Para ahli menjelaskan bahwa air merupakan komponen utama sel, jaringan, dan organ manusia. Penurunan total cairan tubuh bisa menyebabkan penurunan volume cairan, baik intrasel maupun ekstrasel, yang dapat berimbas pada kegagalan organ, bahkan kematian.

Selain itu, air diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran nafas, usus, penyakit kewanitaan, bahkan bisa mengobati penyakit stroke. Seseorang yang mandi pada pagi hari dengan air, maka peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar, produksi sel darah putih dalam tubuh akan meningkat, begitu juga produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita ikut meningkat juga, serta memberikan kekebalan terhadap virus.

Fakta di lapangan menyebutkan bahwa seseorang dapat bertahan hidup selama 45-65 hari hanya dengan minum air (tanpa makan). Saya teringat pada kejadian parahara gunung Lawu yang menelan korban puluhan santri salah satu pesantren di Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun1989-an, pasalnya mereka tersesat dalam hutan dan tidak bisa kembali ke perkemahan lagi. Ajaibnya, dua orang diantara mereka, ternyata masih bisa mempertahankan hidup selama beberapa minggu lamanya tanpa makan, mereka berdua hanya mengandalkan air hujan yang menggenang di tanah. Subhanallah…

Bahkan tidak sampai itu saja, Al Qur’an telah memilihkan untuk kita suatu cairan yang paling berkwalitas, yaitu air yang berfungsi untuk membersihkan segala sesuatu. Allah swt berfirman :

وَأَنزَلْنَا مِنَ السَّمَاء مَاء طَهُورًا

“ Dan Kami turunkan dari langit air sebagai pembersih,” (Qs Al Furqan : 48)

Di sisi lain, ternyata Allah swt di dalam berbagai ayat dalam Al Qur’an, menjelaskan bahwa bumi yang kering dan mati bisa dihidupkan lagi dengan turunnya hujan dari langit, sehingga bumi tersebut menjadi subur kembali dan menumbuhkan berbagai macam tanaman yang bisa dimakan oleh manusia dan binatang-binatang yang lain. Sungguh Maha Besar Allah Yang telah mengatur demikian rapinya kehidupan makhluq di muka bumi ini.

Bahkan secara gamblang, Allah menjelaskan fungsi air hujan yang diturunkan di muka bumi ini untuk berlangsungnya kehidupan kaum muslimin, bahkan dalam perang sekaligus. Allah berfirman :

إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ

“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu),“ (Qs Al Anfal : 11).

Membaca ayat di atas, saya teringat dengan peristiwa perang Hittin, salah satu perang besar yang terekam dalam sejarah kehidupan manusia, yaitu perang antara pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Sholahudin Al Ayubi dengan pasukan Salib. Pada waktu itu pasukan kaum muslimin jumlah personel dan perlengkapannya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan pasukan salib, tetapi walaupun demikian, mereka mampu memukul telak pasukan salib dan mereka lari tunggang langgang ketakutan. Apa rahasianya ? Salah satu penyebab kemenangan kaum muslimin – tentunya dengan izin Allah swt – adalah adanya persediaan air yang cukup. Pasukan Salib kalah dan hancur karena tentaranya kehausan, karena persediaan air yang mereka miliki sangat sedikit.

Demikian, secara sekilas fungsi air yang disebutkan oleh Al Qur’an, mudah-mudahan dengan selalu mengkomsusi air, tubuh kita sehat selalu, ibadah kita lancar serta lingkungan kita menjadi bersih, yang selanjutnya akan membawa kebahagian kita di dunia dan akherat.Wallahu A’lam, [ahmadzain]
islampos.com